dilamedia.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali Utara menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi kebencanaan di kalangan generasi muda. BPBD aktif berpartisipasi dalam kegiatan Diklat Dasar Search and Rescue (SAR) se-Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Morowali Utara yang berlangsung pada 25–28 Juni 2025 di SMKS Lemboraya, Desa Beteleme, Kecamatan Lembo.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bupati Morowali Utara, Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS. Dalam sambutannya, Bupati Delis menegaskan pentingnya peran Pramuka sebagai garda terdepan dalam membentuk generasi muda yang unggul dan siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam.
“Gerakan Pramuka adalah solusi tepat untuk menanamkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, kedisiplinan, dan kemandirian kepada generasi muda. Pemerintah Kabupaten Morowali Utara berkomitmen untuk terus mendukung penuh dan menjadi mitra aktif dalam membina gerakan Pramuka,” ujar Bupati Delis pada 25 Juni 2025.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, BPBD Morowali Utara menghadirkan Faisal Tahadju, ST., M.Si., selaku Analis Bencana, yang memberikan materi penting tentang penanggulangan dan simulasi bencana pada 26 Juni 2025. Faisal membagikan pengetahuan mendalam kepada para peserta Pramuka mengenai siklus bencana yang meliputi tiga tahapan utama: pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
“Memahami siklus bencana sangat krusial agar setiap individu tahu langkah yang harus diambil sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi. Pengetahuan ini dapat menyelamatkan banyak nyawa,” jelas Faisal.
Selain itu, peserta juga mendapatkan pembekalan tentang mitigasi bencana, baik mitigasi struktural yang mencakup pembangunan infrastruktur tahan bencana, maupun mitigasi non-struktural yang meliputi edukasi, pelatihan, dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Puncak kegiatan BPBD ditandai dengan simulasi evakuasi bencana gempa bumi. Dalam simulasi ini, para peserta dilatih cara memindahkan korban dari lokasi bencana menuju tempat aman sesuai protokol dan kondisi nyata di lapangan. Evakuasi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai kondisi korban serta sarana transportasi yang tersedia.
Faisal menambahkan, “Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis para Pramuka, tetapi juga membentuk pola pikir tanggap, sigap, dan terorganisir saat menghadapi bencana. Kami ingin mencetak generasi muda yang tangguh secara mental dan siap secara fisik serta pengetahuan dalam situasi darurat.”
Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta dan panitia. Para anggota Pramuka merasa lebih siap menghadapi kemungkinan bencana dan memahami pentingnya peran mereka sebagai relawan muda di komunitas masing-masing.
Partisipasi BPBD Morowali Utara dalam Diklat Dasar SAR ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan organisasi kepemudaan seperti Pramuka. Sinergi ini diharapkan terus berlanjut untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh, sadar risiko, dan mampu bertindak cepat saat bencana melanda.
Source : dilamedia.com
Editor : Naf’iyatul Muflihah Annasihah
Post a Comment
Berikan Komentar Anda