Mahasiswa UMBY Bantu Warga Desa Pundung Ciptakan Peluang Usaha dari Limbah Minyak Jelantah

dilamedia.com, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang tergabung dalam Kelompok 119 dan ditempatkan di Desa Pundung, Wukirsari, Imogiri, Bantul, melaksanakan program inovatif yang menggabungkan aspek lingkungan dan ekonomi. Program ini berfokus pada pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi bernilai jual dan ramah lingkungan.

Program kerja ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat sekaligus edukasi mengenai pengelolaan limbah rumah tangga. Warga diajak memanfaatkan limbah minyak goreng bekas yang selama ini sering dibuang, menjadi produk lilin aromaterapi yang menarik dan bisa dijual.

Salah satu anggota tim KKN menyatakan, “Kami melihat banyak limbah minyak goreng yang dibuang begitu saja. Padahal, jika diolah dengan benar, bisa menjadi produk yang bermanfaat sekaligus bernilai ekonomis.”

Pada 27 Juli 2025, pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dilaksanakan secara langsung di Balai Dusun Pundung dengan metode demonstrasi praktis. Warga mendapatkan panduan lengkap mulai dari penyaringan minyak jelantah, pencampuran bahan, pewarnaan, hingga pemberian aroma alami. Selain itu, tim KKN juga membekali warga dengan teknik pemasaran sederhana agar produk lilin ini dapat dipasarkan baik di pasar lokal maupun secara online.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN, Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng., MCE., MCF, mengapresiasi program ini sebagai inovasi yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan dan ekonomi. Menurut beliau, semangat mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat Desa Pundung sangat patut diapresiasi karena membantu meningkatkan kesadaran pengelolaan limbah sekaligus membuka peluang usaha baru.

Ketua Kelompok KKN 119 UMBY, Reynaldi Putra, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat edukasi lingkungan, tapi juga mendorong warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga, untuk berkreasi dan mandiri secara ekonomi. Reynaldi berharap program ini dapat terus berlanjut setelah masa KKN selesai dan menjadi inspirasi bagi desa lain.

Salah satu peserta pelatihan, seorang ibu rumah tangga, memberikan komentar positif, “Pelatihan ini sangat membantu membuka wawasan dan memberikan keterampilan baru yang mudah dilakukan di rumah. Saya merasa antusias karena selain bisa mengelola limbah dengan baik, produk lilin aromaterapi ini juga berpotensi menambah penghasilan keluarga.”

Program ini mendapat sambutan hangat dari warga dan menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN UMBY dalam membantu Desa Pundung membangun kemandirian ekonomi berbasis kreativitas dan kelestarian lingkungan. Diharapkan, setelah masa KKN berakhir, masyarakat dapat terus memproduksi lilin aromaterapi ini secara mandiri dan berkelanjutan.

Source : dilamedia.com
Kontributor : Shelvi Audina Putri
Editor : Naf’iyatul Muflihah Annasihah

Post a Comment

Berikan Komentar Anda

Previous Post Next Post