Mahasiswi Ilmu Keolahragaan UMBY Raih Medali Emas Di Kejuaraan Pencak Silat

Mahasiswi Ilmu Keolahragaan UMBY Raih Juara 1 Pencak Silat

dilamedia.com, Mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahrgaan (Ilkor) Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Mercu Buana (UMBY) meraih medali emas atau Juara 1 pada kategori ganda putri pada kejuaraan pencak silat di event “Bengawan Solo National Open Championship 1 Piala Walikota Tahun 2022”.

Event “Bengawan Solo National Open Championship 1 Piala Walikota Tahun 2022” merupakan pemassalan dan prestasi pada atlet usia dini, usia pra remaja, usia remaja dan usia remaja atau dewasa. Sebagai wahana evaluasi kemajuan dan meningkatkan kemampuan siswa dan siswi peserta latihan Pencak Silat yang berisi kegiatan kejuaraan yang sifatnya pemassalan dan meningkatkan minat anak untuk berani dan percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya selama berlatih Pencak Silat.

Event ini telah sukses terselenggara dari hari Kamis sampai dengan Minggu, tanggal 24 sd 27 Maret 2022 di GOR Sritex Arena Solo, Jl. Abiyoso No.21, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Sedangkan jumlah peserta pada kejuaraan ini diikuti 97 atlet kelas dewasa dari berbagai penjuru Perguruan Tinggi atau Perguruan Pencak Silat tanah air nasional Indonesia.

UMBY berpartisipasi pada event ini dengan mengirimkan 1 kontingen ganda putri yaitu 2 (dua) atlet atas nama Septi Wulandari dan Putri Sari Rafrina K. Keduanya merupakan mahasiswi aktif pada program studi ilkor FKIP UMBY.

Menurut Ginanjar Nugraheningsih, M.Or, selakuk pembimbing dan dosen Pencak Silat UMBY, pengalaman belajar melalui pemassalan dan prestasi bagus bagi generasi muda untuk membangun sikap kedisiplinan, kemauan, tanggungjawab, keberanian, percaya diri dan nilai positif lainnya.

“Event ini sangat penting karena dapat digunakan untuk memupuk nilai nasionalisme generasi muda yang tangguh dan unggul, menguatkan mental generasi muda, sebagai ajang silahturahmi perguruan, dan melestarikan pencak silat sebagai budaya bangsa warisan nenek moyang’,” tutur Ginanjar Nugraheningsih.

Post a Comment

Berikan Komentar Anda

Previous Post Next Post