Mahasiswa KKN 28 UMBY Adakan Psikoedukasi Pola Asuh Anak di Dusun Magersari

Psikoedukasi Peran Penting Pola Asuh Orang Tua KKN 28 UMBY

dilamedia.com, Pola asuh orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Namun, pada beberapa kasus sering kali ditemui cara pengasuhan orang tua yang acuh sehingga menyebabkan perilaku anak yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, sehingga penyimpangan dikalangan remaja tidak terhindarkan.

Disebutkan bahwa terdapat urgensi mengenai kurangnya pemahaman masyarakat di dusun Pakis tentang dampak yang dihasilkan dari pola asuh yang kurang tepat.

Atas dasar urgensi tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) kelompok 28 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan psikoedukasi, di Dusun Magersari, Pakis, Magelang, Jawa Tengah, pada Selasa (09/08/2022).

Kegiatan ini mengundang seorang pemateri yang merupakan seorang psikolog klinis, sekaligus salah satu dosen UMBY, Astri Fatwasari, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog.

“Psikoedukasi kali ini berjudul ‘Peran Pola Asuh Orang Tua’, yang cakupannya meliputi pernikahan dini dan kecanduan gadget,” jelas Astri. Otniel Teguh Saputra, selaku ketua KKN 28 UMBY menyampaikan bahwa materi berhasil tersampaikan dengan baik kepada peserta, meskipun tema yang diambil cukup sensitif.

“Walaupun tema yang dibawakan sedikit sensitif, namun tim KKN 28 UMBY berhasil mengemas kegiatan psikoedukasi ini dengan sebaik mungkin, sehingga maksud dan tujuan psikoedukasi tersampaikan dengan maksimal kepada peserta,“ tutur Otniel.

Selain diberikan materi, para peserta juga diberikan pre-post test untuk mengukur sejauh mana pengetahuan peserta sebelum dan sesudah diberikan materi. Peserta juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pengetahuannya terkait pola asuh melalui role play atau bermain peran.

Salah satu peserta Novi Andiyati, berkesempatan untuk role play menjadi seorang ibu dengan menggunakan jenis pola asuh otoriter, “Pola asuh otoriter yaitu si anak ga dikasih kebebasan, dia ga diberi kesempatan untuk memilih, sehingga anak merasa terkekang,” tutur Novi.

Anief Fauzan Rozi, S.Kom.,M.Eng.,MCE, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) turut menyampaikan harapan atas dilaksanakannya kegiatan psikoedukasi ini.

“Diharapkan dengan adanya psikoedukasi ini, pemahaman mengenai pola asuh yang baik dan benar bisa tersampaikan dan tersebar, sehingga dapat tercipta lingkungan masyarakat yang berkualitas,” ungkap Anief.

Kontributor : Reghinna S. Nurazijah, Naf’iyatul Muflihah Annasihah

Post a Comment

Berikan Komentar Anda

Previous Post Next Post