Tingkatkan Daya Jual, KKN UMBY Lakukan Penyuluhan Pengolahan Cabai Menjadi Abon

Mahasiswa KKN 31 ajari ibu-ibu PKK olah cabe jadi abon

dilamedia.com, Dusun Bowongan merupakan sebuah dusun yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Ada banyak jenis hasil pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat Dusun Bowongan, yaitu cabai, tembakau, dan lain-lain.

Oleh karena itu masyarakat dusun bowongan sangat bergantung pada penghasilan dari hasil pertanian untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Namun Hasil dari pertanian tersebut langsung didistribusikan ke pengepul oleh petani dusun tersebut, sehingga pendapatan masyarakat hanya bergantung pada harga jual hasil tani tersebut.

Dengan demikian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 31 angkatan 41 Universitas Mercu buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan penyuluhan pengolahan hasil pertanian cabai menjadi produk abon cabai di dusun bowongan, desa pakis, kec. Pakis, kab. Magelang pada hari Minggu, (31/07/2022).

Rahmat Syarifudin selaku ketua kelompok KKN kelompok 31 mendukung penuh kegiatan penyuluhan pengolahan hasil pertanian cabai menjadi abon cabai tersebut, selain itu pak ngatemin selaku ketua RW dusun bowongan juga menyambut dengan baik kegiatan penyuluhan tersebut.

Penyuluhan tersebut bertujuan untuk memberi pengetahuan dan tata cara pengolahan hasil pertanian cabai menjadi suatu produk, sekaligus membantu para petani dusun bowongan agar dapat menjual hasil pertaniannya dengan cara yang bervariasi dengan nilai jual yang lebih tinggi, yaitu dengan cara cabai diolah terlebih dahulu menjadi suatu produk seperti abon cabai.

Vivi Sobariyanti selaku penanggung jawab penyuluhan juga turut menjelaskan terkait alasan penyuluhan.

“Penyuluhan pengolahan hasil pertanian harus dilaksanakan dikarenakan Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup serta mampu menginovasikan hasil pangan yang bernilai tinggi,” tutur vivi.

“Untuk dapat merubah pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya, agar petani dapat menerima gagasan baru, mengubah petani yang tradisional menjadi petani yang modern” imbuhnya lagi.

Kegiatan ini di awali dengan kegiatan penyuluhan tentang teknologi pengolahan cabai oleh narasumber dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Agroindustri, UMBY.

Penyuluhan dilaksanakan sebagai proses awal untuk membangkitkan kemauan Ibu - ibu PKK Dusun Bowongan untuk menjadi mandiri dan mau berwirausaha serta menambah inovasi. Dalam hal ini, mereka akan diberikan materi dan informasi-informasi mengenai pemanfaatan pengembangan hasil pertanian yang banyak terdapat dilingkungan menjadi produk-produk olahan yang lebih bernilai, dengan contoh produknya yaitu cabai.

Kendala-kendala dalam proses pembuatan produk hasil pertanian yaitu cabai dalam memasarkan produknya tentu akan dijumpai di lapangan. Karena itu, setelah proses penyuluhan dilakukan untuk hari-hari selanjutnya diberikan bimbingan kepada peserta sehingga mampu memproduksi dan memasarkan produk dalam jumlah yang relatif lebih besar.” ujar vivi saat di hubungi melalu chat whatshapp.

Penyuluhan ini di sambut baik oleh masyarakat dusun bowongan yang di tandai dengan antusias nya peserta penyuluhan mengikuti kegiatan penyuluhan tersebut.

Kontributor : Irman Pirmansah Saputra

Post a Comment

Berikan Komentar Anda

Previous Post Next Post