dilamedia.com, Suasana pendidikan di Indonesia selama pandemi covid-19 mengalami perubahan yang signifikan, dari yang awalnya dilakukan offline secara tatap muka di kelas, saat ini hampir semua kegiatan sekolah dari tingkat Paud sampai dengan perguruan tinggi mau tidak mau harus dilaksanakan secara online.
Dengan pembelajaran secara online tersebut, banyak kendala yang dihadapi terutama anak-anak, banyak orang tua yang mengeluhkan putra/putrinya susah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Dari berbagai permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kelompok 30 mengadakan program kerja les untuk anak-anak TK dan SD di dusun Grogol, Windusari, Magelang, Jawa Tengah.
Antusias dari anak-anak yang mengikuti sangat tinggi, terbukti lebih dari 30 anak-anak dari kelas berbeda mengikuti kegiatan les setiap harinya.
Selain memberikan materi yang dibutuhkan seperti pendidikan bahasa inggris dan matematika, Mahasiswa KKN 30 UMBY juga membantu para siswa dalam mengerjakan PR atau tugas sekolah.
Tidak hanya itu, mahasiswa KKN 30 UMBY juga mengadakan lomba menggambar dan game edukatif di sela-sela kegiatan les tersebut.
Kegiatan ini dilakukan karena siswa dinilai kurang dengan pemahaman materi pendidikan secara online, dan karena pendidikan tatap muka yang terhenti karena kasus Covid-19 lalu selama 2 tahun lamanya.
Suci Millenia anggota KKN 30 UMBY mengatakan bahwa dengan kegiatan les dan game edukatif ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa khususnya di dusun Grogol.
“Awalnya perwakilan dari desa minta untuk difokuskan di bidang pendidikan, pertama yang datang sedikit, terus makin banyak antusias siswa yang ingin belajar, jadi kami mencoba membantu mereka mengerjakan tugas dan memberikan beberapa materi edukatif lainnya,” ujar Suci.
Kepala dusun Grogol, Rohmat Bedjo mengatakan kegiatan ini penting agar para siswa dapat memperdalam ilmu yang mereka dapatkan disekolah dan mendapat ilmu baru yang belum mereka tahu sebelumnya.
“Kegiatan les ini kan menjadi sesuatu kegiatan yang kemudian ditinggalkan ilmunya, jadi sangat bermanfaat, belum lagi antusias dari para siswa sampai banyak yang datang dan ingin mengerjakan tugas dan bermain bersama anak KKN,” ungkap Rohmat.
“Sebenarnya para wali murid ingin anaknya diberikan kegiatan les, tapi karena keterbatasan ekonomi orang tua tidak sanggup untuk membayar guru les perbulannya, imbuhnya lagi.
Untuk meningkatkan minat para siswa, kegiatan les juga diisi dengan quis berhadiah yang diberikan oleh mahasiswa KKN 30 UMBY setiap harinya.
Post a Comment
Berikan Komentar Anda